Friday, July 22, 2011

MANABALHON HUTA

Pendahuluan


Huta Tonga adalah bagian integral dari Desa Silantom Jae dan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai mana termaktub dalam BAB I Pasal 1 ayat 5 Peraturan Pemerintah RI No.72

Kepentingan masyarakat setempat dan pelestarian adat istiadat Desa (Huta) adalah menjadi tanggung bersama untuk mewariskan kepada generasi muda agar selalu bangga terhadap jati diri maupun budayanya paling tidak dapat membantu dalam hal pengenalan jati diri. Demikian juga “Huta Tonga” dengan penduduk + 18 KK dan + 80 Jiwa ditambah satu fasos Rumah Ibadah dan satu unit Fasum SD Inpres Silantom Jae tingal dalam satu kesatuan kominitas dengan hidup rukan dan tentram diikat rasa persaudaraan maupun kekeluargaan yang mendiami satu wilayah kemudian disebut Desa (Huta) walaupun satu-kesatuan wilayah dan administrasi pemerintahan dengan desa Silantom Jae tetapi status untuk ADAT HUTA seyogianya dapat berdidri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan Perkampungan lainnya yang ada di sekitar Luat (Daerah) Silantom sekitanya.

Bertitik tolak Dari pemikiran diatas maka masyarakat yang tinggal di Huta Tonga bersama anak rantau  menyatukan tekad untuk meningkatkan status adat huta Terebut scara “adat dan budaya” agar huta tersebut “Ditabalhon” (ditetapkan /establishment) sesui cita-cita dan rencana pendahulu yang belum ter-realisasi. Sehingga menjadi tanggung jawab generasi berikutnya. Seperti tertuang dalam filosofi Batak (Ompui jolo martukkot siala gundi, pinungka ni parjolo pauduton ni parpudi).

A. Aspek & Tujuan
Disamping faktor adat dan budaya , masih ada beberapa Aspek yang menjadi pertimbanan dilaksanakannya Panabalan Huta tersebut seperti:
  1. Pelestarian Budaya (Preservation of Culture)
  2. Meningkatkan hubungan kekeluargaan (Increasing of  family relationships)
  3. Peningkatan   Ekonomi (Increased of Economic) 
1.Pelestarian Budaya (Preservation of Culture)

Pengaruh globalisasi  sudah merambah ke Desa-desa yang selama ini masih hidup dalam nilai-nilai budaya maupun adat istiadat . sehingga banyak generasi muda tidak lagi mengerti akan kearifan lokal yang sesungguhnya menjadi kekayaan budaya nasional yang menjadi warisan leluhur  dan harusnya   dilestarikan.
Demikian halnya acara adat manabalkon Huta, adalah termasuk acara adat yang paling jarang dilaksanakan oleh generasi sekarang sebab penyebaran kependudukan cenderung  mengarah  ke daerah perkotaan (urbanisasi) sehingga pembentukan Kampung yang baru menjadi langka termasuk tata cara adat istiadatnya. untuk itu selagi  tokoh-tokoh adat ataupun orangtua masih memahami akan pelaksanaan adat tersebut  sangat bijaksana bila kesempatan ini dipergunakan oleh generasi muda menjadi ajang Transfer ilmu .

Meningkatkan hubungan kekeluargaan (Increasing of  family relationships)

"Ringan sama dijinjing berat sama dipikul" itulah semboyang masyarakat desa pada umumnya yang selalu dilaksanakan dengan wujud gotong-royong. demikian pula setiap acara adat bersama,  mereka tidak pernah hitung-hitungan atas pengorbanan moril maupun materil.
 Pada saat itu pula rasa kekeluargaan akan semakin erat sebab kepentingan bersama yang di kerjakan bersama-sama dengan sendirinya akan menimbulkan ikatan kekeluargaan.
Suasana tersebut akan semakin hangat apabila  perantau dengan penduduk desa dapat duduk dan bekerja bersama-sama melaksanakan pekerjaan sambil mengingat kembali nostalgia  sewaktu .masih tinggal di Desa. 

Peningkatan Ekonomi (Increased of Economic)

Diharapkan kepulangan perantau dan tingginya aktifitas masyarakat Desa selama penyelenggaraan Pesta dapat menggerakkan  ekonomi . karena  disamping sumbangan yang diharapkan dari perantau untuk terselenggaranya acara  tentu mereka juga akan membelanjakan uang selama tinggal beberapa saat  di Desa. 
Aktifitas yang  demikian .sudah barang tentu dapat meningkatkan ekonomi walupun hanya untuk ukuran masyarakat Desa.


Untuk "Mari Kita berjuang dan bekerja keras" demi  kebaikan dan pelestarian budaya !!